Nasyid Kita: 7 Syurga

Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Sesungguhnya Tuhan tidak membutuhkan cinta kita, namun kitalah yang membutuhkannya, lantas kenapa kita masih menyombongkan diri? Sudah kita ketahui bersama bahwa kita makhluk yang paling banyak lupa dan khilaf, namun sudahkah kita bersama memikirkannya? Kami bukan bermaksud mengajari semua, karena kami ini juga sama, banyak lupa dan khilaf, untuk itu mari kita bersama mencari cinta Allah untuk kita. Seburuk – buruk seorang hamba Allah itu Maha Pengasih, sejalan dengan kesungguhan kita menggapai cinta-Nya, Dia juga akan memberikan cinta-Nya untuk kita.

Untuk apa kita bangga dengan apa yang kita miliki, dengan apa yang kita dapatkan didunia ini, dengan semua apa yang kita capai jika itu tidak dalam ridho Illahi? Kenapa pula kita senang dengan kesenangan ini, dengan kehidupan ini, kehidupan yang penuh dengan tipu daya, penuh dengan sgala keburukannya, tanpa kita berpikir akan kembali kea lam abadi. Namun senang dan syukurlah kita dengan kehidupan yang penuh syukur, penuh dengan rasa kasih terhadap sesama.

Ingatlah saat kalian jatuh, kalian akan langsung teringat akan pencipta, syukur kalau ingat dengan pertobatan, terkadang justru ingat dengan segala caci maki menuduh ketidakadilan. Lantas kemana kita saat kita sedang ada diatas, sedang berjaya, jangankan mengingat, terlintaspun tak pernah. Hanya gelap dunia yang teringat, teringat jumlah harta, teringat tujuan liburan, keliling dunia. Lantas kemana ingatannmu akan Tuhanmu?

Didunia hanya melakukan tipu daya, bermandikan harta, menumpuk pundi – pundi rupiah bahkan dollar. Lantas kemana janji kita untuk mengumpulkan amalan ibadah, amalan yang akan menjadi bekal perjalanan di alam abadi itu?